“PUSPRES” Tuding
Pemerintah Tak Serius Soal Narkoba
kabartuban.com – Menyusul aksi turun jalan yang
sudah kesekian kalinya namun tak direspom pemerintah,
puluhan pelajar yang tergabung dalam Pusat Pelajar Respek Sosial
(PUSPRES) Tuban, kembali luruki kantor pemerintah daerah
kabupaten Tuban, Rabu (15/5/13) sore. Masih dengan isu
yang lama dalam aksinya kemarin, aksi turun jalan yang
dilakukan Puspres, adalah untuk mengingatkan pemerintah daerah agar
serius dan berani dalam penuntasan narkoba.
Mereka start dari jalan Panglima sudirman. Dalam aksinya, sebelum
mereka melakukan hearing, pelajar tersebut longmarch dengan
membawa poster dan membagi-bagikan selebaran pada masyarakat, yang
berisi seruan terhadap bahaya narkoba. Adapaun sasaran mereka adalah para
pengguna jalan yang sedang melintas.Setelah sampai didepan pemkab Tuban,
mereka melakukan orasi secara bergantian. Namun saat baru berada di depan
kantor Pemkab Tuban, mereka tidak di perbolehkan untuk masuk kedalam Pemkab
Tuban.
Setelah tak berhasil masuk Pemkab, mereka pun melanjutkan
aksi teaterikal dengan terus berorasi hingga ahirnya 5 perwakilan
dari mereka yakni Hendrik Estiono, Yanu Karmianto, Dewik Asih dan Puspa
Taspin dengan dikawal ketat dari anggota kepolisian diizinkan masuk
untuk menemui perwakilan dari Bupati yang dikabarkan keluar kota.
Dalam hearing pelajar tersebut ditemui
oleh Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Tuban, Heri Sisworo, Kabag
Humas, Sulistyadi, Kepala dinas kesehatan Tuban, Saiful Hadi, dan Kepala Pol
PP, Heri Muharwanto, para pelajar tersebut menuntut agar
pemerintah daerah serius terhadap persoalan narkoba yang
ada di Tuban.
Menurut dalam Sri Rahayu , Koordinator Lapangan mengatakankan,
jika aksi turun jalan itu, memang sengaja mereka lakukan untuk mengawal kinerja
pemerintah yang kurang serius terhadap narkoba.“ ini adalah sebagai
bentuk keprihatinan kita pada para stakeholder di Tuban yang tidak
serius terhadap persoalan narkoba yang terbilang masalah klasik ini, jelasnya.
Selain itu, ayu menjelaskan jika aksi ini digelar sebagai bentuk
belasungkawa terhadap matinya hati nurani para pemimpin, sebab
banyak diantara meraka yang masih mengantungkan hidup dari obat-obatan
terlarang,” jelas ayu pangilan akrabnya.
Sementara itu Presiden PUSPRES, Hendrik Estiono Saat ditemui wartwan media
ini mengatakan, aksi seperti ini akan terus dilakukan sebagai rasa kepedulian
terhadap moral dan degradasi generasi muda dan sebagai langkah awal untuk terus
memperjuangkan harapan-harapan mereka yang menjadi korban terhadap penyalahgunaan
barang haram tersebut.
Lanjutnya, tapi ironisnya para stakeholder dan para pemimpin-pemimpin kami
ini tidak ingin mengetahui tentang dampak besar yang bisa mengubah nasib bangsa
ini nantinya.
Ia menambahakan, kami sebagai organisasi pelajar, PUSPRES Tuban tidak akan
pernah berhenti untuk menyampaikan sikap perlawanan terhadap persoalan yang
klasik dan berlarut-larut ini, yang kami lihat sejauh ini upaya yang dilakukan
para stakeholder terkesan hanya di lisan.
“ kami berharap kepada Bupati, Ketua DPRD, KAPOLRES, dan para stakeholder
lainnya agar mau serius dan fokus terhadap pemasalahan ini”. (rud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar