Puspres, Bentuk
BNNK Atau HudaNoor Mundur
kabartuban.com – Merasa aksinya
selama ini tidak digubris oleh Pemkab Tuban, 30 kader Pusat Pelajar Respek
Sosial (PUSPRES) Tuban kali ini membuat acara doa bersama di Monumen Kepet,
Sabtu (20/4/2013). Dalam aksi spontannya kali ini, mereka menyanyikan lagu
Indonesia Raya serta membacakan sebuah puisi untuk mengenang para pahlawan yang
telah gugur memperjuangkan tanah air tercinta.
Tak hanya itu, mereka melanjutkan aksinya dengan berdoa bersama. Dalam
doanya puluhan pelajar ini berharap supaya Tuhan memberikan kesadaran kepada
Bupati dan Wakil Bupati Tuban, HudaNoor tentang bahaya penyalahgunaan
obat-obatan terlarang yang kian meningkat.
Saat dikonfirmasi oleh kabartuban.com, Koordinator Lapangan, Diah
Safitri mengatakan bahwa aksi yang dilakukan sekitar pukul 15.00 WIB hingga
16.00 WIB ini bertujuan untuk memberikan kritik yang konstruktif kepada Pemkab
Tuban selaku pengambil kebijakan yang strategis dalam pembentukan Badan
Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK).
Diah menceritakan bahwa pada aksi sebelumnya, mereka telah ditemui Wakil
Bupati Tuban Noor Nahar, dan Wabup telah berjanji akan segera menindaklanjuti
tuntutan mereka. Namun hingga saat ini, menurut sekelompok pelajar tersebut,
Wabup telah obral janji dan omong kosong belaka.
“Cuma janji aja, buktinya nggak ada. Kalau nggak mau peduli dengan bahaya
Narkoba dan nggak mau bentuk BNNK, lebih baik HudaNoor mundur aja dari
jabatannya. Percuma membangun banyak gedung, tapi generasi mudanya dibiarkan
hancur,” tegas Diah bersama beberapa kawannya, yang bicara lantang secara bersamaan.
“ Kami tak akan pernah berhenti mendesak Pemerintah untuk senantiasa
secepat mungkin melakukan koordinasi dengan jajaran aparat penegak hukum agar
BNNK segera hadir di Bumi Ronggolawe,” ungkap pelajar asal Bektiharjo tersebut.
Lebih lanjut Diah menambahkan, “Apabila setelah ini masih tidak ada respon
dari pemerintah, maka dia bersama rekan-rekannya akan mengumpulkan massa yang
lebih banyak lagi agar Bapak Bupati segera turun tangan, jika tidak ingin di
cap gagal dalam menjalankan roda pemerintahannya. Karena bagaimanapun juga,
masalah narkoba akan menghancurkan generasi muda di Bumi Ronggolawe.”
“ Ini semua demi masa depan anak bangsa. Banyak orang tua yang resah dengan
maraknya peredaran obat-obatan terlarang tersebut. Jika Bupati atau Wakil Bupati
tidak segera mengambil langkah strategis, saya khawatir akan banyak pihak yang
menuntut mundur dari jabatannya, karena tidak menghiraukan suara-suara
kami yang selama ini telah disampaikan baik melalui media, dalam beberapa
aksi, maupun datang langsung ke kantor Bupati, “ paparnya.
Setelah usai melakukan aksinya, puluhan pelajar langsung membubarkan diri.
Aksi spontanitas yang hanya beberapa waktu tersebut tidak mengganggu pihak
manapun, karena dilakukan secara tertib, di luar ruang dan fasilitas publik,
dan bukan merupakan demonstrasi. (rud/im)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar